Mereka mencari Nabi Ibrahim dan menangkapnya. Raja Namrudz minta Nabi Ibrahim dibawa ke hadapan orang ramai supaya menjadi saksi atas perbuatannya. Raja Namrudz memerintahkan Nabi Ibrahim dibakar hidup-hidup.
Raja Namrudz memerintahkan seluruh rakyatnya mengumpul kayu-kayu. Setelah satu timbunan kayu api yang besar dilonggokkan, api pun dinyalakan. Nabi Ibrahim diikat dan diletakkan di atas pelontar lalu dicampakkan ke dalam api yang marak itu.
Saat Nabi Ibrahim AS dibakar oleh Raja Namrudz dan kaumnya, ada seekor burung pipit yang menyaksikan peristiwa tersebut.
Ia kemudian terbang ulang-alik mencari air. Burung pipit itu mengisi air di dalam paruhnya kemudian dilepaskannya ke atas unggun api yang membakar Nabi Ibrahim. Itulah yang dilakukannya berulang kali hingga Nabi Ibrahim AS diselamatkan oleh-Nya.
Perbuatan burung pipit itu diperhatikan oleh makhluk Allah yang lain, lantas bertanyalah mereka kepada burung kecil itu, “Mengapa kamu bersusah-payah berulang-alik mengambil air, sedangkan kamu tahu api besar yang membakar Nabi Ibrahim takkan hilang dengan sedikit air yang kamu siramkan itu?"
Lalu dijawab oleh burung kecil, “Walaupun aku tahu aku tidak akan mampu memadamkan api tersebut, namun aku mesti berusaha untuk menegakkan kebenaran dengan segenap kemampuan yang kumiliki.”
“Allah tidak akan bertanya kepadaku apakah aku berhasil memadamkan api itu atau tidak. Tapi aku lebih takut Allah akan menanyakan apa yang aku lakukan saat melihat kezaliman di depan mataku!”
Setelah kayu-kayu itu menjadi bara, maka orang ramai menghampiri unggun api yang telah menjadi bara. Melihatkan Nabi Ibrahim selamat, burung pipit itu merasa gembira. Keyakinan burung pipit terhadap kekuasaan Allah semakin kuat dan terbang dengan penuh kesyukuran.
Allah SWT berfirman :
َูุชَุนَุงَُْูููุง ุนََูู ุงْูุจِุฑِّ َูุงูุชَّْٰูููۖ ََููุง ุชَุนَุงَُْูููุง ุนََูู ุงْูุงِุซْู
ِ َูุงْูุนُุฏَْูุงِู َูุۖงุชَُّููุง ุงَّٰููู ุۗงَِّู ุงَّٰููู ุดَุฏِْูุฏُ ุงْูุนَِูุงุจِ
Maksudnya : "...Dan hendaklah kamu bertolong-tolongan untuk membuat kebajikan dan bertakwa, dan janganlah kamu bertolong-tolongan pada melakukan dosa (maksiat) dan pencerobohan. Dan bertakwalah kepada Allah, kerana sesungguhnya Allah maha berat azab siksa-Nya (bagi sesiapa yang melanggar perintah-Nya)."
[Al-Maa'idah - ayat 2]
Tiada ulasan:
Catat Ulasan